Monday, March 30, 2015

Fall

Kepada Tuan,

Tuan, kubagikan cerita musim padamu
Ketika itu, aku putuskan berpaling dari musim panas,
yang dari dulu tak begitu kusenangi, tapi setia sekali menemani.
Aku pergi, menjemput musim gugur.
Pilihan sudah kubuat.
Saat itu, aku ditinggalkan dan meninggalkan.
Lalu Tuan, aku si manusia, ketiga musim bersekongkol memusuhiku.
Ketika musim dingin datang, ia menggigit sampai tulang. Musim semi yang biasanya indah, tak lagi ramah.
Aku tak goyah, aku melangkah lagi lebih jauh.
Namun Tuan, musim gugur ternyata tak suka langkahku.
Padahal aku, si manusia, mencintai daun- daun kekuningannya. Padahal aku, si manusia, sudah meninggalkan dan ditinggalkan.
Tapi ia tetap tak suka langkahku.
Taukah Tuan? Aku tetap mencintai musim gugur dengan daun-daun kuningnya. 
Aku hanya sakit hati sedikit.

Tuesday, March 17, 2015

Rise and Fall

Alhamdulillah...
Alhamdulillah sekarang kalo jatuh, bangunnya udah ga lama- lama banget lagi. Engga kaya dulu, kalo jatuh, betah banget lama- lama di bawah. Terpuruk, dipuas- puasin ngerasain luka- lukanya. Dihayati banget berdarah- darahnya. Belum lagi air matanya, seminggu juga belum kering. Nyetok air mata banyak amat ya, Mba.

Alhamdulillah, sekarang rada ada kemajuan. Ya kalo jatuh, nangis-luka-bergoresnya ga dihayati dalem- dalem lagi.
Mungkin dia lelah, ya.

Belajar, proses. Belajar dan berproses gimana caranya bangun kalo abis jatuh. Buat ukuran orang yang sulit paham soal hubungan komunikasi antar manusia, yang selalu lamban buat paham perasaan orang lain, yang udah terbiasa dengan pikiran sendiri, sampai nyaris jadi sosiopat, ini perkembangan yang bisa dengan bangga nyebutnya lumayan.

Lebih baik terlambat, daripada engga sama sekali, ya kan?

Friday, March 6, 2015

Katniss Everdeen

Apa rasanya jadi Katniss Everdeen?
Bukam, bukan bagian berburu, survive, dan jadi bagian kegiatan heroik sejenisnya. Tapi, kisah cintanya. Soal hatinya.
Saat dia punya Peeta yang besar cintanya melingkupi rela jiwa raga nyawa, Katniss masih menggantung asa pada teman- yang jujur namanya aku lupa- *self slap
Pertemanan bisa segitu membingungkannya kah?
Pada realitanya, ya. Ada beberapa.
Gemas dan ingin noyor Katniss kalau bisa, rasanya. Biar dia buka mata. Yang syukurnya cerita itu akhirnya bahagia, dengan pilihan tepat. Buat aku, sih.

Tapi, apa rasany jadi Katniss? Ada di posisi dia, posisi hatinya?
Punya seseorang yg seperti Peeta, tapi hatinya masih menatap sisi lain. Pasti engga enak ya. Mungkin, dia pusing juga. Ada saat dimana dia benci diri sendiri karena engga niat mau nyakitin hati siapa- siapa, gara-gara punya perasaan yang terbagi tak sengaja.
Asbak sih, asal nebak. Tapi itu, jelas engga enak.
Peeta-Katniss fanart

Pic source: fanpop.com