Aku tau kamu ngga bakal ngerti tulisan ini, karena kamu ngga bisa bahasa Indonesia. Ya tapi mau gimana lagi, kalau suratnya pakai bahasa Korea, kasian tukang posku, bingung liat tulisan bulat- bulat kaya donat.
Momoko-ssi*,
2 taun lalu, pertama kita ketemu. Awalnya, aku ngga tau siapa kamu. Aku cuma dengar nama kamu, dari cerita- cerita teman sekamarku. Kelihatannya, kamu favoritnya.
Aku sampai penasaran, memangnya kamu orangnya gimana sih? Teman sekamarku sampai menggebu- gebu gitu.
2 mingguan, aku dipindahkan ke kelasmu. Kita sekelas!
Tinggi kita sama, matamu sipit layaknya orang Jepang kebanyakan. Kamu kalem, tak banyak bicara. Pembawaanmu tenang. Lama- lama, aku juga jadi digolongkan fans nya Momoko oleh teman sekamarku.
Ingat ngga, kita, sekumpulan orang asing di Korea, nekat keliling- keliling padahal kemampuan bahasa setempat minus. Tapi, kita berhasil nyaris keliling pulau Jeju dalam setahun.
Aku juga masih ingat kalau kamu makannya banyak, tapi cara makanmu benar- benar anggun, Momoko-ssi. Pelan tapi pasti. Kamu kunyah pelan- pelan, dengan tenang khas Momoko-ssi, tapi makanan dua mangkok bisa habis.
Aku juga masih ingat kalau kamu makannya banyak, tapi cara makanmu benar- benar anggun, Momoko-ssi. Pelan tapi pasti. Kamu kunyah pelan- pelan, dengan tenang khas Momoko-ssi, tapi makanan dua mangkok bisa habis.
Kalau pergi ke kota berdua dengan kamu, Momoko-ssi, sepanjang jalan di dalam bis, kita cuma duduk dalam diam. Masing- masing kita tenang melihat- lihat ke luar jendela, sibuk dengan isi kepala masing- masing.
Kita ngga banyak bicara, tapi saling mengerti. Aku yang ngga suka bicara ini, serasa nemu harta karun. Pergi sama kamu itu asik, Momoko-ssi. Ngga ribet, ngga banyak protes, ngga banyak omong yang ga perlu.
Kamu, one of a kind. Temanku dulu atau sekarang, belum ada yang seperti Momoko lagi.
Momoko-ssi, seingatku dari pembicaraan terakhir kita, kamu akan lulus kuliah taun ini. Semangat ya.
Momoko-ssi, biarpun sekarang kita jauh, aku akan mengingatkan diriku untuk tanyakan kabarmu. Nanti, jumpa lagi ya, di Seoul atau Tokyo. Sekali, ayo pergi bersama lagi, lalu kita duduk diam sepanjang perjalanan.
Salam,
Teman makan malammu dulu
*-ssi: partikel yang ditambahkan pada nama orang dalam bahasa Korea, semi- formal.
Kita ngga banyak bicara, tapi saling mengerti. Aku yang ngga suka bicara ini, serasa nemu harta karun. Pergi sama kamu itu asik, Momoko-ssi. Ngga ribet, ngga banyak protes, ngga banyak omong yang ga perlu.
Kamu, one of a kind. Temanku dulu atau sekarang, belum ada yang seperti Momoko lagi.
Momoko-ssi, seingatku dari pembicaraan terakhir kita, kamu akan lulus kuliah taun ini. Semangat ya.
Momoko-ssi, biarpun sekarang kita jauh, aku akan mengingatkan diriku untuk tanyakan kabarmu. Nanti, jumpa lagi ya, di Seoul atau Tokyo. Sekali, ayo pergi bersama lagi, lalu kita duduk diam sepanjang perjalanan.
Salam,
Teman makan malammu dulu
*-ssi: partikel yang ditambahkan pada nama orang dalam bahasa Korea, semi- formal.
No comments:
Post a Comment